Senin, 16 Juni 2014

Hai Raw,,,


senang rasanya kita masih bersama untuk ke dua tahunnya.
Bagiku, ini adalah jodoh. 
Kita berjodoh untuk membentuk satu perjalanan hidup bersama.
O ya tapi kita bukan hanya berdua RAW. Ada si lelaki gendut berkulit coklat, yang tentu saja sudah kau kenal dari dulu. 
iya, aku juga kenal, dan berharap kita juga selalu berjodoh dengannya.

Raw, bagiku kamu seperti bernafas. Seperti seorang bayi manusia yang dilahirkan dan siap menjalani fase kehidupan. 
Entah aku dianggap ibumu, teman mu, atau apapun bagimu. Aku berjanji akan menjaga mu hingga menjadi Besar dan mampu berdiri Kokoh diatas dunia. 
Tentu kau ingin dikenal dunia kan RAW. begitu pun aku. 
Aku tau aku terlalu egois memaksa mu untuk menjadi tangguh di usia mu yang masih dini. 
Bahkan si lelaki gendut berkulit cokelat juga hampir saja melepasmu. Maafkan kami ya RAW. 
Kami terkadang lelah dan mau bersenang senang tanpa proses.
Tapi mana ada hasil tanpa proses. Cepat Lambat proses siapa yang tahu.
Aku sendiri senang dengan proses untuk membesarkan mu. 
Aku menghargai apapun itu asal kau terus ada.

Iya, kita tahu banyak yang meremehkanmu. Tapi bukan salah ku kalau lebih memilih kamu dari bersembunyi di balik meja berlayar.
Karna buatku kamu bernyawa. Kamu bisa berjalan, berlari, berhenti sebentar tak apa, tapi kamu janji harus mengejar waktu dan memanjatnya...karna aku ingin bertemu dengan mu di puncak.


Terimakasih Raw, karna mu aku bisa makan. 
Terimakasih RAW, aku dan si lelaki gendut berkulit cokelat pun masih bertahan.